KAGAMA SUMUT TEMU KANGEN SEMBARI TALKSHOW PEDULI PEREDARAN OBAT PALSU
KAGAMA SUMUT TALKSHOW Bersilaturahmi sembari melakukan kegiatan positif yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan ditengah masyarakat dengan harapan mendapatkan manfaatnya, dilakukan Kagama Sumut.
Kegiatan bernama Temu Kangen dan Pojok Kagama Edisi Oktober 2016 ini digelar di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara. Sembari diisi Takshow dengan tema “Peredaran Obat Palsu dan Antisipasinya”.
Ketua Kagama Sumut yang juga sekaligus merupakan Direktur SDM dan Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya menambahkan bahwa program ini akan dilaksanakan secara rutin. “Tidak sekedar ajang silaturahmi, pertemuan ini pun menjadi ajang bagi anggota Kagama untuk menambah ilmu dan pengetahuan terkait dengan hal-hal yang menjadi isu strategis di lingkungan Kagama. Yang dapat meningkatkan mutu, citra dan reputasi anggota Kagama,” jelas Hamied.
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong setiap anggota Kagama untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu dan keahlian masing-masing. Guna dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara. “Selain kegiatan yang menambah pengetahuan, Kagama Sumut juga akan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Hamied.
Ditempat sama, Sekretaris Pengurus Daerah Kagama, Tri Anom Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang bagi anggota Kagama Sumatera Utara untuk memperkuat silaturahmi dengan pertemuan rutin bulanan.
Dalam talkshow Kagama Sumut Temu Kangen yang dibawakan oleh Dra Gita Nasution Apt MSi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan. Sijelaskan tentang jenis-jenis dan klasifikasi obat palsu.
“Sebagai konsumen kita harus bijak dan jeli dalam membeli dan mempergunakan obat. Mempergunakan dan menyimpan obat sesusai dengan aturan agar kualitas dan manfaat obat terjamin dan terjaga. Obat yang tidak dipergunakan harus dihancurkan untuk menghindari penyalahgunaan kemasan obat oleh oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab,” jelas Gita.
Gita pun menambahkan perlu adanya upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk bijaksana dalam penggunaan dan pembelian obat, jamu maupun kosmetik.