DWIKORITA KARNAWATI
DWIKORITA KARNAWATI. Dalam rangka memperingati Hari Kartini, pada hari Sabtu (17/4/2021) pada awalnya PP Kagama menyelenggarakan webinar. Dalam hal ini bertema Kagama Berbagi melalui aplikasi Zoom Meetings. Dengan judul “Membangun Sistem Pendukung Bagi Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Maju”.
Dwikorita Karnawati atau akrab disapa Rita adalah akademisi. Dan juga teknokrat Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017. Setelah selesai menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satu narasumber yang tampil adalah Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D., Kepala BMKG. Pada awalnya ia mengawali ceritanya dengan menampilkan video berdurasi dua menit. Terkait kegiatannya meninjau lokasi bencana alam sebagai Kepala BMKG. Sebagai contoh Keteladanan Kartini dan tokoh perempuan lainnya yang berjuang dalam emansipasi hak perempuan di Indonesia. Sistem pendukung dari sumbangsih perempuan Indonesia adalah keluarga.
“Masa yang cukup berat bagi saya sebagai seorang perempuan dan seorang ibu adalah ketika saya sedang melanjutkan studi S2 di Leeds University, Inggris. Bersama dengan suami yang sedang studi S3.
Pada saat bersamaan, anak saya berusia 1 tahun 2 bulan dan suami memaklumi hal tersebut serta membantu saya mengasuh anak saya. Hal tersebut dikarenakan studi S3 tidak ada perkuliahannya.
Studi ke Jenjang Doktoral
Ketika saya melanjutkan studi ke jenjang doktoral, saya juga mengasuh anak saya yang baru berusia 3 bulan. Dan saya tinggal bersama keluarga bapak Joko Sasono – sekarang Sekjen Kemenhub. Yang sudah menjadi bagian dari support system saya dan keluarga. Saat musim dingin, anak saya sakit dan saya menghubungi ibu saya. Kemudian ibu datang ke Inggris. Dan saya bersama ibu merawat anak saya hingga sembuh.” ungkap Prof. Dwikorita.
Dwikorita menambahkan perempuan dapat berperan aktif. Serta memberikan sumbangsih. Ketika mendapatkan support system yang baik, lingkungan atau lembaga kerja yang mendukung. Untuk dapat menentukan kebebasan untuk memilih karir dan cita-cita di masa depan. Pada kesempatan ini ibu memberikan pendidikan pertama berupa penanaman mindset kebebasan dalam berpikir.
“Keputusan memilih menjadi ibu rumah tangga. Atau wanita karir adalah sebuah kebebasan. Yang hendaknya dimiliki oleh perempuan Indonesia. Generasi silih berganti. San tiap generasi mempunyai kesempatan dan hak yang sama. Agar dapat menentukan pilihan hidupnya.” pungkas Prof. Dwikorita mengakhiri ceritanya.
sumber kagama.id
Baca juga artikel lainnya PANUT MULYONO