KAGAMA JADI MENTERI
Kagama Jadi Menteri Presiden Ir. Joko Widodo, Rabu (23/10/2019) telah mengumumkan 34 menteri dan 4 Pejabat setingkat menteri yang akan membantunya menjalankan roda pemerintahan bersama Wakil Presiden Prof. DR. KH. Ma’aruf Amin.
Ada beberapa menteri di periode sebelumnya yang kembali dipercaya Joko Widodo untuk membantunya di periode 2019-2024.
Selain itu, dalam kabinet baru yang dinamai Kabinet Indonesia Maju tersebut terdapat 9 alumni Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA).
Siapa saja mereka?
1. Pratikno
Mantan Rektor UGM tahun 2012-2014 ini kembali dipercaya Presiden Joko Widodo menempati posisi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Dalam pengantarnya saat memperkenalkan jajaran Kabinet Indonesia Maju, Joko Widodo mengatakan tugas utama yang diemban Pratikno di periode yang baru adalah menjamin lalu lintas kebijakan antara presiden dengan kabinet, antara presiden dengan lembaga-lembaga lain agar berjalan dengan baik.
Pratikno merupakan lulusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM tahun 1985 dan berkecimpung sebagai akademisi.
2. Mahfud MD
Setelah lulus SMA, Mahfud MD langsung kuliah di dua universitas sekaligus.
Dia mengambil Jurusan Sastra Arab di UGM dan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Perkuliahannya di UGM sempat terhambat.
Namun, berkat nilai-nilainya yang bagus, Mahfud MD mendapat beasiswa dan berhasil menuntaskan kuliah S1 di UGM tahun 1979.
Dia melanjutkan Program Pascasarjana di Jurusan Ilmu Politik UGM.
Di UGM pula Mahfud MD meraih gelar doktor untuk Ilmu Hukum Tata Negara.
Di Kabinet Indonesia Maju, Mahfud MD merupakan orang pertama dari Kalangan sipil yang memegang jabatan Menkopolhukam.
Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Mahfud MD bersama Gerakan Suluh Kebangsaan keliling Indonesia untuk mengampanyekan anti radikalisme, persatuan dan kesatuan.
3. Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono kembali menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pak Bas panggilan akrabnya adalah pejabat karier yang mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PU usai lulus S1 Teknik Geologi UGM tahun 1979.
Prestasi Basuki saat menjabat menteri PUPR antara lain membangun Tol Trans Jawa yang menyambungkan Merak hingga Banyuwangi.
Karena kesusksesannya itu, Presiden Joko Widodo menjulukinya sebagai “Daendels Baru”.
4. Retno Lestari Priansari Marsudi
Retno L.P Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri Perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.
Lulusan Hubungan Internasional Fisipol UGM tahun 1985 ini mulai membangun kariernya sejak tahun 1986 dengan menjadi staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerja sama ASEAN.
Setelah itu, sejumlah jabatan penting dipegangnya dalam tugasnya menjaga citra Indonesia dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai Negara di dunia.
Selama 5 tahun menjabat menlu Retno berhasil mengantar Indonesia duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020, serta anggota dewan HAM PBB periode 2020-2022.
5. Budi Karya Sumadi
Budi Karya Sumadi lulus dari Jurusan Teknik Arsitektur UGM pada tahun 1981.
Dia menjadi Menteri Perhubungan sejak tahun 2016, menggantikan Ignasius Jonan, yang di-reshuffle Jokowi menjadi Menteri ESDM.
Selama menjadi Menhub, sejumlah proyek pembangunan pun diselesaikannya, seperti moda raya terpadu (MRT), proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT), dan pembangunan sejumlah bandara dan pelabuhan yang termasuk dalam proyek strategis nasional.
Prestasi lain Budi Karya sebagai Menhub adalah penyelesaian kisruh transportasi online.
6. Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lulus dari Jurusan Teknik Mesin UGM pada tahun 1987.
Di Kabinet Indonesai Maju Airlangga Hartatro kembali dipercaya memimpin Kementerian Perindustrian.
Lewat Kementerian Perindustrian yang dipimpinnya, Airlangga mencetuskan peta jalan (road map) bagi Indonesia menghadapi revolusi Indostri 4.0.
Melalui roadmap tersebut, disampaikan 10 program prioritas untuk menjadikan Indonesia masuk dalam 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
Dibawah kepemimpinannya pula, Kemenperin berhasil meraih delapan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada peringatan Hari Anti Korupsi tahun 2018.
Di kesempatan yang sama, Airlangga juga meraih Obsession Awards 2019 untuk kategori Best Achiever in Ministry.
7. Muhadjir Effendy
Di Kabinet Indonesia Maju Muhadjir Effendy kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Muhadjir menamatkan kuliah S2 nya di Program Magister Adminsitrasi Publik (MAP) UGM pada 1996.
Sementara, gelar doktor diraihnya tahun 2008 di Universitas Airlangga, Surabaya dengan program studi Ilmu Sosial.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini pernah mendapat penghargaan Satyalencana Karya Satya XX pada 2010.
8. Terawan Agus Putranto
Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) lahir dan kuliah di Yogyakarta.
Dia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1990.
Setelah itu, dia masuk Militer Angkatan Darat.
Sebelum diangkat menjadi Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju, Terawan merupakan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Dokter yang dikenal ramah kepada siapa saja ini mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mengatasi persoalan stunting dan tata kelola BPJS.
Pria berjuluk “dokter cuci otak” itu pernah menjadi Ketua International Committee on Military Medicine (ICMM), yakni organisasi internasional dokter militer yang beranggotakan 115 negara.
9. Pramono Anung
Pramono Anung merupakan lulusan Program Magister Manajemen UGM tahun 1992.
Sebelumnya dia kuliah S1 Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sedangkan gelar Doktor Ilmu Komunikasi diraihnya di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Seperti di periode sebelumnya, Pramono Anung dipercaya Presiden Joko Widodo menjabat Sekretaris Kabinet.
Sebelum menjadi menteri, Pramono Anung merupakan anggota DPR empat kali berturut-turut.
Mulai periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Namun sebelum masa bhaktinya selesai, dia dipilih Joko Widodo sebagai Sekretaris Kabinet (Setkab) tahun 2016.